Sukun merupakan salah satu tanaman tropic
yang banyak tumbuh di dataran rendah.
Buah Sukun dalam bahasa Inggris disebut breadfruit karena buah ini tidak memiliki biji dan memiliki daging
buah yang tebal dan empuk setelah kita menggoreng, merebus, atau
mengukusnya. Atas dasar itulah
masyarakat Eropa mengenal sukun sebagai breasdfruit
yang berarti buah roti.
Buah sukun (Artocarpus communis)
merupakan salah satu bahan pangan alternatif yang popular di kalangan
masyarakat di negara beriklim tropis seperti di Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan cara pengolahan buah
sukun yang sangat mudah dan tidak memakan banyak waktu. Buah sukun segar bisa langsung diolah dengan
cara digoreng atau direbus dan setelah itu bisa langsung dinikmati.
Alasan lain yang membuat sukun menjadi
makanan pokok alternatif adalah sukun dapat menjadi bahan pangan yang mampu
menutup kekurangan atau kekosongan produktivitas padi di Indonesia. Meskipun mampu berbuah sepanjang tahun, masa
puncak panen sukun terjadi pada bulan Januari-Februari dan September, dimana
pada saat itu terjadi masa paceklik padi.
Selain itu tanaman sukun tidak memerlukan perawatan yang rumit seperti
tanaman pangan lainnya, karena tanaman sukun ini cenderung jarang terserang
penyakit dan hama.
Tak banyak yang tahu bahwa buah sukun
memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh kita. Dalam 100 gram berat basah buah sukun
mengandung karbohidrat 35,5%, protein 0,1%, lemak 0,2%, abu 1,21%, fosfor
35,5%, kalsium 0,21%, besi 0,0026%, kadar air 61,8%, dan serat sebanyak
2%. Selain itu, buah sukun yang sudah
dimasak memiliki kandungan vitamin A dan B kompleks yang cukup tinggi, akan
tetapi sangat minim akan kandungan vitamin C.
Buah sukun yang masih hijau 70% dari daging buahnya bisa kita manfaatkan,
sedangkan buah sukun yang sudah matang bisa kita manfaatkan daging buahnya
sebanyak 78%. (Sumber: Astawan)
sukun goreng dan pisang goreng adalag favoritku.
ReplyDeleteohoho banyak juga manfaat sukun yah..
ReplyDelete